Detail Berita

Sosialisasi Asesmen Kompetensi Minimum dan Asesmen Nasional

Senin, 8 Maret 2021 08:53 WIB
124 |   -

UN (Ujian Nasional) telah diganti menjadi AN (Asesmen Nasional) oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. AN adalah asesmen yang dilakukan untuk pemetaan mutu pendidikan pada semua sekolah, madrasah, serta program kesetaraan jenjang dasar dan menengah.

Pada hari Senin, 8 Maret 2021 telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Asesmen Nasional (AN) dilaksanakan oleh Drs. Pasar Simare-mare, M.Pd. selaku Pengawas Pembina SMA. Kegiatan dilaksanakan bertempat di SMA Negeri 1 Mempawah Hulu dengan Guru dan Tenaga Kependidikan sebagai peserta sosialisasi. Kegiatan sosialiasi ini dilaksanakan dalam rangka penyamaan persepsi dari implementasi Asesmen Kompetensi Minimum dan Asesmen Nasional dalam lingkungan civitas pendidikan di SMA Negeri 1 Mempawah Hulu. Dalam pelaksanaannya, kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19, yaitu dengan Menggunakan Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak.

Dalam sambutannya, Yulius, S.Pd. selaku Kepala SMAN 1 Mempawah Hulu menyatakan bahwa kegiatan sosialisasi tentang AKM dan Asesmen Nasional tidak hanya akan menjadikan guru sebagai sasaran sosialisasi, namun orang tua / wali Peserta didik juga akan diberikan sosialisasi melalui forum pertemuan bersama antara pihak sekolah, komite sekolah, dan orang tua / wali peserta didik. Dengan demikian, terdapat kesaman persepsi antara pihak sekolah, komite sekolah, maupun orang tua / wali peserta didik dalam memahami tentang pelaksanaan AKM dan Asesmen Nasional.

Pengawas Pembina SMA menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD) dalam penyampaian sosialisasi AKM dan Asesmen Nasional, sehingga terjadi komunikasi dua arah antara pemateri dengan peserta sosialisasi dengan harapan agar hasil dari sosialisasi akan maksimal dipahami oleh peserta sosialisasi.

Dalam penyampaiannya, Pengawas Pembina menekankan bahwa Asesmen Kompetensi Minimum dan Asesmen Nasional merupakan bagian dari evaluasi pendidikan yang dilakukan sebagai bagian dari penilaian proses yang tidak mempengaruhi kelulusan. Hal ini dikarenakan tujuan utama dari pelaksanaan AKM dan Asesmen Nasional ialah memetakan kemampuan peserta didik pada literasi dan numerasi pada jenjang tertentu, yaitu kelas 5, 8, dan 11. Hasil Asesmen Kompetensi Minimum yang kemudian akan ditindaklanjuti untuk memperbaiki dan mengembangkan proses pembelajaran yang lebih bermakna dan sesuai kemampuan bagi peserta didik.

Dalam Asesmen Nasional, AKM terdiri dari asesmen literasi membaca dan numerasi. Asesmen kemampuan literasi dirancang untuk menguji kemampuan literasi membaca Peserta Didik. Peserta Didik akan diukur kemampuannya dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksi beragam jenis teks. Asesmen kemampuan numerasi ditujukan untuk mengukur kemampuan Peserta Didik dalam hal numerasi. Peserta Didik akan diuji untuk melihat kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika. Literasi membaca dan numerasi adalah kompetensi mendasar yang diperlukan semua Peserta Didik untuk bisa belajar sepanjang hayat dan berkontribusi pada masyarakat. Pengukuran literasi dan numerasi mendorong guru untuk lebih berfokus pada pengembangan daya nalar daripada pengetahuan konten yang luas tapi dangkal.

Selain kedua kompetensi tersebut, dalam Asesmen Nasional terdapat juga Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.  Survei karakter merupakan salah satu upaya untuk mengetahui apakah peserta didik di sekolah benar-benar mengetahui, memahami dan mengaplikasikan asas Pancasila dalam interaksi di sekolah. Serta sebagai upaya untuk mengetahui apakah para siswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik di sekolah dan mengetahui apakah terdapat kasus perundungan yang terjadi antar siswa dalam pergaulan mereka. Karakter sulit diukur secara mendalam dalam asesmen berskala besar. Meski demikian, Survei Karakter dapat memberi informasi berharga tentang sikap, nilai, dan kebiasaan yang mencerminkan Profil Pelajar Pancasila. Survei Karakter memberi sinyal bahwa sekolah perlu memperhatikan tumbuh kembang Peserta Didik secara utuh, mencakup dimensi kognitif, afektif dan spiritual. Survei Lingkungan Belajar bertujuan mengukur kualitas pembelajaran, iklim keamanan dan inklusivitas sekolah, refleksi guru, perbaikan praktik pengajaran, dan latar belakang keluarga Peserta Didik. Informasi dari Survei Lingkungan Belajar berguna untuk melakukan diagnosis masalah dan perencanaan perbaikan pembelajaran oleh guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan.

Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah sekolah yang efektif dalam mengembangkan kompetensi dan karakter Peserta Didik (mulai dari ciri pengajaran yang baik, sampai program dan kebijakan sekolah yang membentuk iklim akademik, sosial, dan keamanan yang kondusif). Hal ini diharap membantu sekolah lebih memahami apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

(Tim PPID SMAN 1 Mempawah Hulu/ hkp)


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini